Rabu, 15 Agustus 2012

Betapa Miskinnya Kita


 Suatu ketika seorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin.

Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya, "Bagaimana perjalanan kali ini?"

"Wah, sangat luar biasa ayah"
"Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya.
"Oh iya" jawab si anak.
"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayah.

Kemudian si anak menjawab...
"Saya saksikan bahwa:

Kita punya satu anjing, mereka punya empat.
Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.
Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.
Kita memiliki patio sampai ke halaman depan dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.
Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.
Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.
Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.
Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi."

Mendengar hal ini sang ayah tak dapat berbicara.

Kemudian sang anak menambahkan " Terima kasih ayah, telah menunjukkan pada saya betapa miskinnya kita"

Sahabat,
Betapa sering kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Bersyukurlah senantiasa dengan apa yang ada di "tangan" kita. :)


*Sumber: BBM bg Io

Berdoalah untuk Apapun

"klliiing... kliiing... "
ada bbm masuk. mikir... pagi banget ya?? ga da kerja ya ne orang.
kesel sih, tp baca juga.

Dan ternyata isi chatnya...

Berdoalah Untuk Apapun...

Istrinya telat berkunjung, anaknya sudah melupakannya, sahabatnya mengabaikannya dan semua menjadi hal-hal yang sangat menjengkelkan.

Lelaki itu merasa sendirian, bahkan lebih dari itu: dia merasa tidak berharga!

Berdoa untuk sebuah kesembuhan, atau minta dibukakan jalan keluar dari masalah apapun adalah sesuatu yang wajar. Tetapi minta odol kepada Sang Pencipta Alam Semesta, tentunya harus dipikir berulangkali. Sesuatu yang sepele dan mungkin tidak pada tempatnya.

Tapi dengan tekad bulat dan hati yang dikuatkan dari rasa malu, lelaki itu mengucapkan doa yang ia sendiri anggap itu gila.

Ia berbisik: "Tuhan, Kau mengetahuinya, aku sangat membutuhkan benda itu".

Tengah malam ia terjaga oleh seorang lelaki gemuk dengan buntalan tas, dipaksa petugas masuk ke kamarnya.

Pagi harinya, lelaki penghuni penjara itu terbangun dan menemukan dirinya berada sendirian dalam sel penjara. Loh, mana Si Gemuk, pikirnya. Apa tadi malam aku bermimpi?

"Dia bilang itu buat kamu ! " kata petugas sambil menunjuk buntalan tas di pojok ruangan. "Dia sudah kami bebaskan dini hari tadi... biasa salah tangkap!" kata petugas itu "dan tas dengan segala isinya itu buat kamu".

Lelaki itu menghampiri tas dan membukanya.

Tiba-tiba saja lututnya terasa lemas.

Tak sanggup ia berdiri.
"Ya Tuhan..." ia tersungkur, gemetar dan wajah basah oleh air mata.

Di sampingnya tergelatak tas yang isinya lima kotak odol, sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi, tiga botol sampo dan beberapa helai pakaian sehari-hari.

Kisah ini adalah kisah nyata.

Suatu ketika, saat kita merasa jalan di hadapan kita seolah terputus. sementara harapan diganti deru ketakutan, kebimbangan dan putus asa. Ada baiknya kita , mengingat sungguh-sungguh, bahkan odol pun akan dikirimkan oleh Nya bagi siapapun yang membutuhkannya. 

Seandainya saja engkau mengetahui betapa dirimu dicintai-Nya, hatimu akan berpesta pora setiap saat"

berdoalah untuk apapun...

----

Jadinya aku balik bbm tu orang:
"sering2 kirim cerita buat aku yah... "
hahahaaa...

Kamis, 09 Agustus 2012

DYD


Puji Tuhan banget bisa ikutin acara ini. Dia dinamakan DYD (Diocese Youth Day), acaranya orang muda katolik (OMK) se keuskupan Padang yang terdiri dari 3 rawil (rayon wilayah): Padang-Rinci, Mentawai dan Riau. Diadakan di paroki st. Teresia, katedral Padang, pada tanggal 17-22 Juli lalu. Kegiatan ini diikuti oleh 22 paroki yang ada di keuskupan Padang, tapi karena something 2 paroki gak bisa ikut, they are Sikabaluan dan Payakumbuh. Jumlah peserta kegiatan kira-kira 170 orang. Rame kan??? 


ini ni peserta DYD dari paroki Sikakap :)
(d' Guid, Mespin, Tika, Lista, Wasti, me and Tarsi)


Inti dari kegiatan ini adalah membahas tentang permasalah-permasalahan OMK yang ada di keuskupan, then mencari jalan keluar untuk itu + kebutuhan-kebutuhan. Gak lupa juga, untuk menjalin hubungan baik dengan OMK paroki lain :0 (menjalin hubungan: artikan sendiri). Kegiatan ini dikemas sedemikian rupa sehingga terasa manarik dan menyenangkan. Tengkiu deh buat panitia yang udah rencanain dan laksanain kegiatan ini dengan baik. Mau lagi sih… :) 
Kalo temen-temen peserta ditanya, acara mana dari DYD yang paling disenengin, mungkin rata-rata jawab outbond nya. Hahahaha,,, seru kalo diingat lagi. Kita dibagi acak dalam kelompok, bekerja sama untuk melakukan permainan yang udah diatur sedemikian rupa dalam bentuk deretan post. Ada 5 post kalo gak salah. Semua permainannya menyenangkan, dan yang paling nempel di ingatan tu mindahin bendera ke seberang *kolam kuning (sebutan penulis) dengan bantuan banen dan tali tambang, as this picture. Seru ding pokoknya. Akhir dari kegiatan outbond ini hiking ke Lubuk Minturun, salah satu tempat wisata alam di kota Padang. 
 Kolam kuning 1



kolam kuning 2 (Kelompok DDPNS)

 Pemandian Lumin 1

 Pemandian Lumin 2

Pokoknya seru abizzzz ding… moga sebelum ketuaan, acara ni diadain lagi. So, we can follow it again. Miss it so much.

*Foto: By Fotografer Bg Io :)